Fatwa cinta
FATWA CINTA
Diantara indahnya bait-bait adzan, diantara syahdunya ayat-ayat qur'an dan diantara dahsyatnya takdir Tuhan. Tersimpan sebuah pesan yang berisi kalimat untuk mengajak kita pulang, menemui-Nya yang senantiasa memanggil kita dengan cara berulang-ulang.
Diantara fatwa cinta yang
begitu istimewa dan diantara rasa sakit yang berselimut tawa, ada rasa yang tak
bisa diucap oleh kata dan ada makna yang tak bisa dilihat oleh mata.
Diantara cinta yang berbisik merdu pada setiap hati yang senantiasa menyebut Tuhan dengan syahdu, ada suara hati yang tak bisa didengar oleh telinga disaat luka yang begitu menganga.
Diantara kalimat yang mengatasnamakan cinta dan diantara mulut yang
berbalut dusta. Ada kata-kata yang begitu istimewa seolah penuh rasa dan makna.
Atas nama lillah dia berdusta dengan kalimat “ana uhibbuk fi illah”.
Pada setiap mimpi yang tak bisa digapai, pada keinginan yang berkedok kebutuhan, pada hinaan yang berbalut candaan. Disana ada takdir yang membuat kita memahami arti kehidupan, menyayangi diri sendiri dan mencintai Tuhan.
Teruntuk Maha cinta....
Adakah cinta yang kau takdirkan untukku?,
Mungkinkah aku akan terlebih dahulu bertemu denganmu? Tanpa
membawa cinta itu,
Mungkinkah kau sedang tertidur sehingga tidak bisa melihat
rintihan tangisanku?,
Atau mungkinkah kau tidak berlaku adil padaku?,
Teruntuk Maha cinta, apa kau tak pernah mendengar doaku?.
Wahai Maha cinta....
Aku berlindung padamu dari jahatnya pikiranku atas takdir yang kau berikan padaku, dan maafkan aku yang sering meragukan akan kekuasaan-Mu. Mungkinkah kau memaafkanku?.
Wahai Maha cinta....
Aku sedang merangkak menemuimu...
Masya Allah tingkatka,, ditunggu karya selanjutnya
BalasHapus