Aroma Bangkai Masa Lalu
Setelah sekian lama terkubur dalam kesibukan yang tak bertepi, kini semuanya seolah bermekaran tiba-tiba. Seperti benih yang tertimbun di tanah keras, perlahan merekah saat tanah itu melunak oleh waktu dan derai harapan. Aku tak pernah menyangka, apa yang selama ini kucari dengan langkah penuh getir kini hadir sendiri—tanpa diminta, tanpa diduga. Namun, kemunculannya membawa serta bayang-bayang baru, menari-nari di ambang ketidakpastian. Mereka seperti siluet di ujung senja, indah tetapi samar, memanggil dengan nada yang tak jelas. Aku bertanya-tanya, apakah ini jawaban dari doa-doa panjangku, atau sekadar jeda sebelum badai yang lain? Di persimpangan ini, aku berdiri, ragu sekaligus berharap, mencoba membaca takdir di antara alur waktu yang terus berjalan. Di antara doa yang kupanjatkan, aku hanya mampu memohon: semoga itu kamu. Kamu, yang selama ini tersembunyi di balik tirai masa lalu, yang kini muncul dengan kejelasan yang belum pernah kutemui. Jika benar ini kamu—teka-teki yang ku...